Beritamagz.com– Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah meningkatkan status operasi militer siaga tempur di Papua untuk mengatasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan respon positif terhadap peningkatan status menjadi operasi siaga tempur di Papua. Bahkan, dia menekankan bahwa aparat TNI-Polri harus bersikap tegas terhadap KKB Papua.
“Meminta Panglima TNI dan seluruh jajarannya agar bersikap tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan kepada KKB yang telah melakukan berbagai tindak anarkis yang mengancam dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan masyarakat dan aparat yang bertugas di Papua,” katanya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 19 April 2023.
Menurut Bamsoet, serangan KKB Papua terhadap TNI yang sedang mencari pilot Susi Air Phillip Merthens yang disandera sejak Februari 2023 di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4).
Akibatnya, Pratu Miftahul Arifin dari TNI gugur dan tiga prajurit lainnya terkena luka tembak sementara satu prajurit lainnya mengalami luka akibat terjatuh.
Karenanya, Bamsoet mendorong pemerintah serta TNI dan Polri untuk memastikan keamanan dan keselamatan para prajurit yang bertugas dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut.
“Serta memberikan perlindungan kuat yang maksimal dari potensi kelanjutan gangguan dan ancaman dari aksi anarkis KKB,” katanya.
Dia juga meminta penambahan jumlah personel untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan bahwa pemerintah bersama aparat gabungan TNI dan Polri perlu mengidentifikasi dan memetakan pola serangan KKB di Papua. Hal ini dapat membantu meningkatkan efektivitas operasi militer siaga tempur yang dilakukan oleh TNI.
“Sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB,” kata dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan operasi militer di beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB dari pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur.
“Di daerah-daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur,” kata Yudo saat jumpa pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa.
Follow BeritaMagz di Google News
