Scroll Untuk Baca Artikel
Liga 1News

Juara Liga 1, PSM Makassar Tak Dapatkan Hadiah, Kok Bisa ?

124
×

Juara Liga 1, PSM Makassar Tak Dapatkan Hadiah, Kok Bisa ?

Share this article
Juara Liga 1, PSM Makassar Tak Dapatkan Hadiah, Kok Bisa ?

Beritamagz.com– PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan bahwa meskipun PSM Makassar menjadi juara BRI Liga 1 2022/2023, mereka tidak akan menerima hadiah uang tunai seperti klub juara sebelumnya.

Kompetisi tersebut berakhir pada Minggu, 16 April 2023, dan Juku Eja finis dengan 75 poin dari 34 pertandingan (22 menang, sembilan seri, dan tiga kalah).

Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB, menegaskan bahwa sejak awal musim, kesepakatan telah dibuat di antara semua klub peserta BRI Liga 1 2022/2023 bahwa tidak akan ada hadiah uang untuk klub juara.

“Semua sudah dikonversikan ke dalam uang kontribusi yang diterima semua klub,” kata Ferry.

“Sampai saat ini semua klub memahami hal tersebut. Patut diketahui, kesepakatan ini sudah muncul sejak musim 2018,” sambungnya.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, klub yang menjadi juara hanya akan menerima trofi.

Hal yang sama terjadi pada Persija Jakarta dan Bali United FC, klub yang meraih gelar juara Liga 1 pada musim 2018 dan 2019. Keduanya hanya menerima trofi juara tanpa hadiah uang.

Meskipun tidak ada hadiah uang untuk PSM Makassar, klub tersebut berhasil memenangkan beberapa prestasi penting. Bernardo Tavares, sang pelatih, dinobatkan sebagai pelatih terbaik BRI Liga 1 2022/2023 dan berhak atas uang hadiah senilai Rp150 juta.

Sementara itu, kapten Willem Jan Pluim dinobatkan sebagai pemain terbaik BRI Liga 1 2022/2023 dan menerima hadiah senilai Rp150 juta untuk kontribusinya di lapangan. Pluim mencetak 11 gol dan 10 asis dalam total 27 pertandingan yang ia mainkan.

Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 mengalami beberapa kontroversi, salah satunya terkait dengan tidak adanya hadiah uang untuk klub juara, seperti yang dialami oleh PSM Makassar. Meskipun telah diinformasikan dan disepakati sejak awal musim oleh semua klub peserta, beberapa pihak tetap merasa kecewa karena meraih juara tanpa hadiah uang.

Namun, beberapa pihak lain menilai bahwa kesepakatan tersebut seharusnya dihormati dan klub-klub harus berfokus pada meraih prestasi di lapangan. Prestasi yang diraih oleh PSM Makassar sebagai juara, pelatih terbaik, dan pemain terbaik juga patut diapresiasi.

Selain itu, kompetisi ini juga mengalami beberapa masalah teknis, seperti penundaan pertandingan dan penggunaan wasit tambahan yang masih kontroversial. Hal ini menimbulkan kritik dari beberapa pihak terhadap manajemen kompetisi dan memicu diskusi tentang bagaimana meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam sepak bola Indonesia.

Follow BeritaMagz di Google News