Beritamagz.com– Kandidat presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengingatkan publik bahwa ia pernah memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada 2017, meskipun pada saat itu selalu berada di posisi ketiga dalam berbagai lembaga survei.
Hal ini sesuai dengan hasil survei elektabilitas calon presiden saat ini, di mana Anies selalu berada di peringkat ketiga atau di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Soal survei, saya sering mendapat pertanyaan survei itu. Dan saya ingat Pilkada Jakarta, kami tidak pernah nomor 1. Hasilnya?” ujar Anies saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).
Anies menegaskan bahwa pada masa lalu, ia tidak pernah berada di posisi pertama dalam survei dari berbagai lembaga.
Karena itu, ia merasa terbiasa dengan peringkat ketiga dan yakin bahwa ia masih dapat memenangkan Pemilihan Presiden pada tahun 2024 mendatang.
“Bahkan seminggu sebelum pilkada, kami ditempatkan nomor 3. Kami sudah terbiasa ditempatkan nomor 3. Dan kami tetap optimis untuk bisa memenangkan kompetisi pilpres ini, insyaallah,” tuturnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai elektabilitas calon presiden berdasarkan pertanyaan terbuka atau top of mind.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi pertama, diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Pilihan top of mind yang paling tinggi ada di Pak Prabowo Subianto. Disusul oleh Ganjar Pranowo. Lalu Anies Baswedan,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/5/2023).
Sementara itu, lembaga survei lainnya seperti SMRC baru-baru ini juga merilis hasil survei elektabilitas calon presiden.
SMRC menempatkan Anies di posisi ketiga lagi, di bawah Prabowo dan Ganjar. Anies sendiri memiliki elektabilitas sebesar 21,7 persen.
“Dari pertanyaan ini kami memperoleh respons bahwa ada 34,5 persen yang memilih Prabowo Subianto kemudian 33,3 persen yang memilih (Gubernur Jawa Tengah) Ganjar Pranowo,” kata Direktur Riset Deni Irvani dalam tayangan Youtube SMRC TV, Minggu (7/5/2023).
SMRC menggunakan indikator pemilih kritis yaitu orang-orang yang memiliki telepon atau smartphone. Alasannya, mereka dianggap lebih banyak menerima informasi daripada yang tidak memiliki alat komunikasi tersebut.
Follow BeritaMagz di Google News